“Saya berharap kegiatan ICWSCE ini dapat meningkatkan kemandirian kaum perempuan dalam bidang ekonomi, khususnya ekonomi syariah. Melalui sharing pengalaman antar pelaku usaha, diharapkan dapat memantik semangat para perempuan ikut berpartisipasi mendukung kemajuan ekosistem usaha, khususnya terkait produk halal yang banyak digerakkan oleh lembaga dan organisasi masyarakat yang fokus dalam pemberdayaan perempuan,” kata Arifah.
Menurutnya, lembaga dan organisasi tersebut antara lain Salimah, Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia (PPUMI), Perhimpunan Saudagar Muslimah Indonesia (PERSAMI), Wanita Islam, Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Fatayat NU, Aisyiyah, Nasyiyatul Aisyiyah, Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil Mikro (ASPPUK dan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA). Berdayakan Ekonomi Muslimah.
Baca Juga: Erick Thohir Bakal Bentuk Bullion Bank, Bank Syariah Indonesia Disebut
Menteri PPPA menambahkan, perempuan juga perlu memanfaatkan teknologi di era digital untuk memperluas jangkauan bisnis. Mulai dari mempromosikan produk, mengelola keuangan, pengelolaan pelayanan pelanggan, hingga memperluas kolaborasi dengan pelaku UMKM lainnya, sehingga bisa menciptakan ekosistem bisnis yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Tobaku Halal
Kepala Departemen Ekonomi-Keuangan Inklusif dan Hijau Bank Indonesia Nita Anastuty menyampaikan, ‘Mompreneur’ merupakan tren yang saat ini berkembang, baik di negara Barat, maupun negara mayoritas muslim. Banyak perempuan Indonesia berinisiatif menjalankan usaha sebagai solusi dalam menunjang ekonomi keluarga, dan sebagai sarana aktualisasi diri dengan tetap fleksibel menjalankan peran sebagai seorang ibu.