Sementara itu, Ketua BWI, Kamaruddin Amin, memperkenalkan Gerakan Indonesia Berwakaf, yang bertujuan memaksimalkan potensi aset wakaf di Indonesia dengan pilar inklusivitas, keberlanjutan, dan inovasi.
Baca Juga: Kemenag Minta Pengelola Zakat Ikut Tanggulangi Kemiskinan
Kamaruddin menyebutkan bahwa Indonesia memiliki 445.410 lokasi tanah wakaf, termasuk madrasah, kantor KUA, masjid, dan musala. Gerakan ini difokuskan pada sektor pendidikan, kesehatan, dan lingkungan, dengan inisiatif seperti pendirian rumah sakit, pemberian beasiswa, dan wakaf hijau untuk pelestarian alam.
Kamaruddin juga mengundang kerja sama internasional untuk memaksimalkan dampak wakaf secara global. Dengan teknologi digital, Gerakan Indonesia Berwakaf berupaya memastikan pengelolaan wakaf yang transparan dan berkelanjutan.
Selain itu, konferensi juga mempromosikan inovasi dalam pengelolaan zakat dan wakaf, seperti wakaf korporasi dan wakaf saham, untuk memperluas peluang investasi yang relevan di dunia modern.
Sesi pembelajaran di acara ini juga menghadirkan para ahli yang berbagi praktik terbaik, solusi inovatif, dan kerangka kerja terbaru dalam pengelolaan zakat dan wakaf.
Acara ini turut dihadiri Menteri Agama Malaysia, Mohd Na’im Mokhtar, dan didukung oleh beberapa sponsor, termasuk Bank Mega Syariah, Bank CIMB Niaga Syariah, dan PT Paragon Technology and Innovation, serta diikuti oleh 250 peserta dari negara-negara anggota WZWF.