Waryono juga menekankan pentingnya akses permodalan dan pendampingan bagi keberlanjutan UMKM, termasuk bantuan dalam pencatatan keuangan, pengemasan, pemasaran, dan sertifikasi halal.
Sementara itu, Direktur Kepatuhan dan SDM BSI, Tribuana Tunggadewi, menegaskan komitmen BSI dalam mendukung UMKM agar dapat berkembang dan bersaing di pasar regional dan global. Menurutnya, sentra UMKM BSI kini tersebar di 35 titik di seluruh Indonesia, termasuk Kampung Candi Kuning yang menjadi prioritas di sektor pariwisata Bedugul.
Baca Juga: Perkuat Ahlussunah Wal Jama’ah, Kemenag Dorong Moderasi Beragama di ASEAN
Pimpinan BAZNAS Bidang Pengumpulan, Rizaluddin Kurniawan, menyatakan bahwa minimal 50% dana zakat harus diarahkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Upaya BSI dan LAZ BSI Maslahat dalam mendukung pengentasan kemiskinan melalui pengembangan sentra UMKM di masjid sejalan dengan misi BAZNAS,” jelas Rizaluddin.
Mewakili Pj Gubernur Bali, Kepala Dinas Koperasi I Wayan Eka Dina, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif pengembangan ekonomi berbasis masjid di Bedugul. Ia berharap, program ini dapat meningkatkan ekonomi lokal, terutama di sektor pariwisata.
Pada Jumat, 18 Oktober 2024, BSI meluncurkan Sentra UMKM di Masjid Besar Al-Hidayah, Bedugul, yang menandai sinergi antara keuangan komersial dan sosial dalam memberdayakan UMKM di berbagai wilayah strategis di Indonesia.