SYARIAHNOW.COM – Masjid Besar Al-Hidayah di Bedugul, Bali, kini menjadi pusat pengembangan ekonomi umat berbasis masjid. Beberapa usaha yang dikembangkan di antaranya adalah Sentra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan Bank Syariah Indonesia (BSI), homestay, gedung serbaguna, rest area, kafe kopi, serta agrowisata.
Sentra UMKM ini bertujuan untuk memfasilitasi pemasaran produk-produk pelaku UMKM binaan BSI Maslahat. Berlokasi di lingkungan Masjid Besar Al-Hidayah, sentra ini menjadi sarana strategis bagi pengembangan usaha masyarakat sekitar.
Selain UMKM, masjid ini juga mengelola unit usaha di bidang homestay dan gedung serbaguna yang mendukung berbagai kebutuhan seperti rapat, pernikahan, penginapan, dan katering. Homestay ini dijalankan dengan konsep syariah karena berada di lingkungan masjid.
Dalam bidang agrowisata, Masjid Al-Hidayah memanfaatkan lahan wakaf untuk mengembangkan pertanian hortikultura. Pertanian ini menggunakan sistem semi-modern dengan greenhouse untuk budidaya tomat beef dan komoditas hortikultura lainnya. Pengunjung juga dapat merasakan pengalaman memetik hasil pertanian secara langsung.
Baca Juga: Menag Dorong Tatanan Baru Pengelolaan Zakat dan Wakaf
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Waryono Abdul Ghafur, mengatakan, pengembangan ekonomi umat berbasis masjid ini merupakan kolaborasi antara keuangan komersial dan sosial, seperti zakat, infak, dan sedekah.
“Program pengembangan UMKM berbasis masjid ini akan berkelanjutan dan memiliki potensi ekonomi yang besar untuk terus berkembang serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Waryono di Jakarta, dikutip Pelepahkurma.com dari Laman Kemenag, Kamis, 24 Oktober 2024.