Hemat 200 Triliun
Erick mengungkapkan pentingnya efisiensi dalam pengelolaan sumber daya alam. Erick menyampaikan kerja sama ini juga memberikan penghematan besar mengingat dapat mengikis ketergantungan Antam terhadap impor bahan baku logam mulia, terutama emas batangan.
“Dengan Freeport memproduksi 50 ton, Antam ambil 30 ton, ada penghematan Rp 200 triliun, tapi ranking reserve emas batangan dunia nomor satu Amerika mungkin 8.100 ton, lalu Jerman dan Italia, kita baru 78,5 ton kalau tidak salah,” lanjut Erick.
Baca Juga: Naik Haji Gak Perlu Nunggu Tua, Bank Aladin Syariah – BPKH Genjot Program Haji Selagi Muda
Bullion Bank
Erick mendorong kerja sama tersebut juga diperluas ke sejumlah BUMN-BUMN lain.
Erick berencana membentuk bullion bank melalui sinergi antara BUMN seperti Pegadaian, BRI, dan BSI dalam meningkatkan hilirisasi dan performa BUMN sebagai benteng ekonomi nasional.
“Bank ini nantinya akan mendukung perdagangan logam di Indonesia dan mendorong tabungan emas sebagai salah satu pilihan investasi masyarakat. Tabungan emas ini perlu kita dorong sebagai opsi bagi masyarakat Indonesia ke depan,” sambung Erick.
Dia menyampaikan program hilirisasi harus berlanjut dan diperluas ke sektor lain, termasuk industri semikonduktor, di mana Indonesia bisa mencontoh langkah-langkah yang dilakukan Malaysia.
Untuk itu, lanjut Erick, penguatan ekosistem dalam bentuk kolaborasi menjadi sebuah keharusan bagi BUMN untuk meningkatkan kontribusi dalam program hilirisasi.
Erick mengatakan hal ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo yang ingin Indonesia menjadi tetangga yang baik untuk semua negara di dunia dan ingin menjadi bagian dari rantai pasok dunia.