Selasa, 29 Juli 2025
  • Login
SYARIAHNOW
No Result
View All Result
  • KABAR
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • HALAL FATE
    • Haji Umrah
    • Destinasi
    • Fesyen
    • Kuliner
  • HALAL-IN
    • Produk Halal
    • UMKM
  • FULUS
    • Asuransi Syariah
    • Bank Syariah
    • Pasar Modal Syariah
  • KOMPAS
    • Adab
    • Majlis Ilmu
    • Fiqih
    • Teladan
    • Renungan
  • PETISI
    • Curhat
    • Jajak Pendapat
    • Tanya Jawab
  • FIGUR
  • OLAH RAGA
    • Sepak Bola
    • Bulu Tangkis
    • Bola Voli
    • Golf
  • GALERI
    • Foto
    • Video
  • KABAR
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • HALAL FATE
    • Haji Umrah
    • Destinasi
    • Fesyen
    • Kuliner
  • HALAL-IN
    • Produk Halal
    • UMKM
  • FULUS
    • Asuransi Syariah
    • Bank Syariah
    • Pasar Modal Syariah
  • KOMPAS
    • Adab
    • Majlis Ilmu
    • Fiqih
    • Teladan
    • Renungan
  • PETISI
    • Curhat
    • Jajak Pendapat
    • Tanya Jawab
  • FIGUR
  • OLAH RAGA
    • Sepak Bola
    • Bulu Tangkis
    • Bola Voli
    • Golf
  • GALERI
    • Foto
    • Video
SYARIAHNOW
No Result
View All Result
SYARIAHNOW
No Result
View All Result

Santri itu seperti “Khabar Jumlah”

Mukhtar by Mukhtar
3 November 2024
in Renungan
Santri itu seperti “Khabar Jumlah”

Ilustrasi Santri Jadi Renungan. (Foto: Pelepahkurma.com/Pool/Dok. Kemenag)

SYARIAHNOW.COM – Santri berbeda dengan kiai. Dia juga tidak harus sama dengan kiai, baik dalam pandangan, sikap, maupun keahlian. Secara pribadi Saya memiliki pandangan bahwa santri tak mesti menjadi “na’at” dari sosok kiai sebagai “man’ut”.

Tak serta merta santri menjadi “nakirah” atau “makrifat” karena mengikuti bentuk “nakirah” dan “makrifat”-nya kiai. Santri boleh saja berbeda dengan kiai, akan tetapi perbedaan itu tidak menghilangkan koneksitas antar-keduanya.

Makanya Saya menyebutnya bagaikan “Khabar Jumlah”. Kenapa demikian? Sebab Khabar Jumlah disyaratkan memiliki apa yang biasa disebut dengan “Rabith”. Yaitu sesuatu yang menghubungkan antara Khabar Jumlah dengan Mubtada. Di sini yang menjadi mubtada adalah kiai.

Baca Juga: OJK Geber Literasi dan Inklusi Keuangan di Berbagai Kota

Dengan kata lain sehebat apapun santri, baik sebagai tokoh maupun kiai muda yang memiliki muhibbin maupun pengikut, maka ia tetap membutuhkan “rabith”.

Kalau ada yang berujar, bukankah ada Khabar Jumlah yang tidak memiliki rabith? Jawabnya, betul! Tapi perlu diingat Khabar Jumlah yang tidak lagi menggunakan rabith adalah Khabar Jumlah yang ingin menyatakan eksistensinya sendiri. Sebagaimana kalimat قوله حسبي الله

Kalimat “Hasbiyallah” sebagai Khabar Jumlah dikarenakan berhasil menampakkan eksistensinya sendiri maka dia tidak memiliki “Rabith” yang mengkoneksikan kepada lafal “Qauluhu”.

Baca Juga: Pentingnya “Cangkem Elek” dalam Beragama

Boleh saja siswa/i di pesantren tak memerlukan Rabith. Tapi ingat! Seperti contoh kalimat di atas, maka kiai sebagai mubtada’ dari Khabar Jumlah, beliau akan selalu menyebut dan menceritakan santrinya yang tidak mau memakai “rabith”, bahwa santri yang berhasil menjadi khabar jumlah itu adalah santrinya.

Kiai di manapun akan selalu mengingat dan mendoakan santrinya. Pahami itu, wahai para santri! Walau kamu kini sudah jadi orang hebat.

Penulis: M. Ishom el Saha (Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Serang)

Tags: Khabar JumlahRenunganSantri
Next Post

Yang Sembunyi-Sembunyi Itu Lebih Baik

Mukhtar

Mukhtar

Next Post
Yang Sembunyi-Sembunyi

Yang Sembunyi-Sembunyi Itu Lebih Baik

Leave Comment

Terpopuler

  • Jelang Muktmar IAEI 2025, Pilih Pemimpin yang Komitmen dalam Pengembangan Ekonomi Islam

    Jelang Muktmar IAEI 2025, Pilih Pemimpin yang Komitmen dalam Pengembangan Ekonomi Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Revitalisasi IAEI: Mengembalikan Semangat Perjuangan Ekonomi Syariah di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tahun 2024, Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Capai 39,11℅ dan 12,88℅

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bank Syariah Ini Ciptakan SuperApp BYOND, Janjikan Layanan Lengkap dan Aman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 69 Tahun UIC Jakarta Menembus Batas Menjangkau Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Petisi

  • Jajak Pendapat
  • Curhat
  • Tanya Jawab
Ini Dia 4 Hal yang Dapat Membatalkan Wudhu

Ini Dia 4 Hal yang Dapat Membatalkan Wudhu

10 bulan ago
Bolehkah Ayah Tiri Menjadi Wali Nikah?

Bolehkah Ayah Tiri Menjadi Wali Nikah?

11 bulan ago
SYARIAHNOW

PT JAKARTA MEDIA INTERNASIONAL
Perum. Pesona Laguna 2, Blok L1 No.19, Cilangkap, Tapos, Depok - Jawa Barat 16457.
Kontak: 0813-1674-5820
Emai: Syariahnow@gmail.com

Kategori

Follow Us

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2024 Syariahnow.com. All rights reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • KABAR
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • HALAL FATE
    • Haji Umrah
    • Destinasi
    • Fesyen
    • Kuliner
  • HALAL-IN
    • Produk Halal
    • UMKM
  • FULUS
    • Asuransi Syariah
    • Bank Syariah
    • Pasar Modal Syariah
  • KOMPAS
    • Adab
    • Majlis Ilmu
    • Fiqih
    • Teladan
    • Renungan
  • PETISI
    • Curhat
    • Jajak Pendapat
    • Tanya Jawab
  • FIGUR
  • OLAH RAGA
    • Sepak Bola
    • Bulu Tangkis
    • Bola Voli
    • Golf
  • GALERI
    • Foto
    • Video
  • Login

Copyright © 2024 Syariahnow.com. All rights reserved.