Contoh lain, Transformasi Digital untuk Ekonomi Syariah. Era digital membuka peluang baru untuk memperkenalkan produk dan layanan syariah kepada masyarakat yang lebih luas. IAEI dapat memfasilitasi pengembangan platform digital yang memudahkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan syariah, sekaligus mendukung startup fintech syariah yang sedang berkembang.
Ketiga, Menggandeng Pengurus Daerah dengan Koordinasi yang Efektif. Keberhasilan IAEI di tingkat pusat harus tercermin di daerah. Namun, saat ini banyak pengurus daerah yang tidak aktif dan bahkan demisioner. Untuk mengatasi masalah ini, dibutuhkan langkah konkret dari pusat adalah pembentukan koordinator wilayah atau regional, yang akan memudahkan komunikasi antara pusat dan daerah, serta memudahkan pendistribusian bantuan dan sumber daya. Koordinator ini dapat berfungsi sebagai penghubung yang memastikan bahwa program-program dari pusat dijalankan secara efektif di tingkat daerah.
Baca Juga: Indonesia Jadi Pusat Keilmuan Islam Dunia yang Harmonis
Dukungan lain, adalah dana dan pendampingan. Mengalokasikan sumber daya bagi pengurus daerah untuk menghidupkan kembali kegiatan lokal yang sejalan dengan misi ekonomi syariah. Selain dana, pendampingan dalam bentuk pelatihan dan bantuan teknis juga dapat memperkuat kemampuan pengurus daerah dalam melaksanakan program-program tersebut.
Keempat, Membangun Struktur yang Transparan dan Adaptif. Untuk memperkuat kepercayaan masyarakat, IAEI perlu memastikan transparansi dalam setiap kegiatan dan programnya. Transparansi ini bisa dilakukan melalui penerapan Indikator Kinerja Organisasi (IKO) yang dapat mengukur capaian setiap program secara berkala.