SYARIAHNOW.COM – Bank Indonesia gelar talkshow bertajuk “Peran Digitalisasi dalam Halal Lifestyle” sebagai rangkaian kegiatan FESyar 2024 di Masjid Agung Al Akbar Surabaya, pertengahan bulan lalu.
Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber yang memberikan materi terkait peran teknologi digital dalam memfasilitasi berbagai aspek industri halal, mulai dari makanan, fashion, hingga keuangan syariah.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Banten, Ameriza M Moesa, menyebutkan bahwa FESyar 2024 yang diadakan di Surabaya, merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi syariah yang inklusif.
“Menurut State of the Global Islamic Economy Report 2023/2024, konsumsi produk halal dunia mencapai 2,3 triliun USD pada tahun 2022, diprediksi meningkat menjadi 3,1 triliun USD pada 2027”, ujarnya.
Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Halal Favorit di Indonesia, Nomor 4 Bikin Melongo
“Indonesia, yang saat ini berada di posisi ketiga dalam pengembangan ekosistem halal, terus memperkuat posisinya melalui digitalisasi, termasuk sertifikasi halal dan pemasaran melalui platform e-commerce seperti Shopee Barokah”, tambahnya.
Dia menyatakan, meski demikian, Indonesia masih tertinggal dalam produksi produk halal, di mana negara-negara non-Muslim seperti Brasil dan India menjadi produsen terbesar makanan halal.
“Dengan semakin meningkatnya permintaan global akan produk halal, Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga produsen utama dalam industri halal”, pungkasnya.