Wisnu menjelaskan, bahwa sejak berdiri pada 1 Februari 2021 lalu, BSI memperkuat penetrasi inklusi keuangan syariah melalui digitalisasi layanan perbankan yang efektif, efisien, dan dapat diadopsi oleh seluruh kalangan.
Hal ini telah mendorong peralihan transaksi nasabah BSI ke layanan e-channel yang terus meningkat setiap tahun.
Dalam kesempatan yang sama, Senior Executive Vice President (SEVP) Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih, merinci yang diungkapkan Wisnu.
Baca Juga: BSI dan BAZNAS Sepakat Implementasikan Zakat Hijau
Menurutnya, kinerja BSI terus tumbuh berkelanjutan tak terlepas dari strategi transformasi yang konsisten dan berkesinambungan, khususnya digitalisasi layanan perbankan syariah yang terus diperkuat.
Perseroan mencatat transaksi melalui e-channel mencapai 97,94 persen dari total transaksi, dengan jumlah mencapai 607 juta transaksi yang membukukan volume Rp709 triliun per September 2024.
Di sisi lain, aplikasi layanan perbankan BSI sebelumnya, yaitu BSI Mobile yang penggunanya sudah mencapai 7,57 juta tumbuh 28,34% pada kuartal III 2024, mampu hadir sebagai sahabat sosial, spiritual, finansial.
Sebab, aplikasi ini dilengkapi dengan layanan QRIS, fitur Islami seperti jadwal salat, ZISWAF, pembiayaan online, gadai dan cicil emas online, pembayaran e-commerce, hingga top up e-wallet.
“Oleh karenanya BSI merespon pertumbuhan transaksi digital yang signifikan tersebut dan menjawab kebutuhan nasabah BSI yang menginginkan kemudahan, kecepatan, keamanan dan kenyamanan layanan digital perbankan, dengan terus berinovasi menghadirkan SuperApp BYOND by BSI,” katanya menegaskan.